Warga Jepang Berusia 100 Tahun, Ini Kebiasaan Mereka yang Bikin Panjang Umur

By | 27 September 2024

warga jepang

95 Ribu Warga Jepang Berusia 100 Tahun, Ini Kebiasaan Mereka yang Bikin Panjang Umur

Jepang mencatat rekor baru dengan jumlah centenarian atau orang yang hidup hingga 100 tahun mencapai lebih dari 95 ribu orang. Sebanyak 90 persen dari jumlah ini adalah wanita. Fenomena ini mengundang banyak perhatian, terutama mengenai rahasia umur panjang masyarakat Jepang. Di tengah populasi Data SGP Tercepat yang semakin menua dan tingkat kelahiran yang rendah, para lansia di Jepang tetap hidup sehat dengan berbagai kebiasaan hidup yang patut kita tiru.

Pola Makan Sehat: Kunci Umur Panjang

Salah satu kebiasaan yang dikenal di kalangan lansia Jepang adalah pola makan seimbang. Centenarian Jepang, seperti Kiyotaka Mizuno (110), menjalani pola makan yang teratur dengan mengonsumsi makanan tiga kali sehari tanpa memilih-milih jenis makanan. Namun, salah satu kebiasaan yang menarik adalah aturan makan “hara hachi bu” yang dianut oleh banyak lansia di Jepang. Hara hachi bu adalah prinsip untuk berhenti makan saat perut sudah terasa 80 persen kenyang. Kebiasaan Data Sydney ini membantu menjaga asupan kalori agar tetap seimbang, mengurangi risiko obesitas, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan di Okinawa, yang di kenal sebagai salah satu “zona biru” dunia di mana penduduknya memiliki harapan hidup yang tinggi. Rata-rata asupan kalori harian mereka hanya sekitar 1.900 kalori per hari, lebih rendah dari rata-rata rekomendasi umum yaitu 2.000 kalori per hari. Pembatasan kalori ini di anggap memiliki manfaat dalam mengurangi peradangan dan risiko penyakit kronis, meskipun penelitian lebih lanjut masih di perlukan untuk mengonfirmasi kaitannya dengan umur panjang.

Tetap Aktif Meski Usia Lanjut

Tidak hanya soal makan, aktivitas fisik juga memegang peran penting dalam menjaga kesehatan lansia di Jepang. Meski sudah lanjut usia, banyak centenarian di Jepang yang tetap aktif bergerak. Mereka menjadikan aktivitas sehari-hari sebagai cara untuk berolahraga, seperti berjalan kaki, menaiki tangga, dan bahkan mengikuti senam radio yang telah di siarkan sejak tahun 1928. Lansia di Jepang tidak perlu pergi ke pusat kebugaran untuk berolahraga, tetapi aktivitas fisik menjadi bagian dari rutinitas harian mereka.

Selain aktivitas fisik, interaksi sosial juga dijaga dengan baik. Banyak lansia Jepang yang berpartisipasi dalam kegiatan olahraga kelompok, yang tidak hanya baik untuk kesehatan fisik tetapi juga membantu menjaga hubungan sosial. Menurut penelitian Data Sydney 6D, lansia yang aktif secara sosial cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan berisiko lebih rendah mengalami penyakit mental seperti depresi.

Peran Keluarga dan Komunitas

Peran keluarga juga menjadi faktor penting dalam mendukung umur panjang lansia di Jepang. Kiyotaka Mizuno, pria tertua di Jepang yang berusia 110 tahun, tinggal bersama keluarganya di Prefektur Shizuoka. Kehidupan bersama keluarga membantu menjaga lansia tetap terhubung dengan lingkungan sosialnya, yang berdampak positif pada kesehatan mental dan fisik.

Survei yang di lakukan oleh peneliti centenarian, Yumi Yamamoto. Menemukan bahwa sebagian besar centenarian di Jepang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga. Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas memberikan rasa aman dan nyaman, yang sangat penting untuk kesejahteraan lansia.

Gaya Hidup Sehat ala Jepang

Masyarakat Jepang, terutama centenarian mereka, telah menunjukkan kepada dunia bahwa pola hidup sehat bisa menjadi kunci untuk mencapai umur panjang. Pola makan seimbang, pembatasan kalori, aktivitas fisik rutin, dan menjaga hubungan sosial adalah beberapa kebiasaan yang dapat kita pelajari dari mereka. Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan Data Sydney Terbaru ini. Sehingga kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mungkin, mencapai umur panjang seperti para centenarian di Jepang.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan