Trend Fashion Jadul yang Kembali Populer di Kalangan Gen Z
Fashion adalah topik yang selalu berkembang dan terus mengalami perubahan, trend fashion jadul kembali populer. Namun, menariknya, tren fashion sering kali memodifikasi gaya dari era sebelumnya, menciptakan siklus mode yang terus berputar. Saat ini, generasi Z sangat menyukai fashion jadul dari era 90-an hingga 2000-an sebagai bentuk ekspresi diri. Menurut Daniel Minardi, Director Business Partnership Shopee Indonesia, tren fashion lama yang kembali di gemari menjadi bentuk positif bagi masyarakat dalam mengekspresikan diri mereka.
Tren Fashion Jadul Y2K
Tren Y2K berasal dari Fabiofa era 90-an dan awal 2000-an. Gaya ini memiliki ciri khas futuristik dengan sentuhan retro, memberikan kesan mencolok dan unik. Lebih dari sekadar nostalgia, Y2K adalah tentang ekspresi diri yang berani dan tanpa batas. Tren ini semakin populer karena muncul dalam film hits seperti The Matrix dan Mean Girls.
Di masa kini, tren Y2K kembali di populerkan oleh Gen Z dan Milenial karena bagi mereka, Y2K adalah kesempatan untuk mengekspresikan diri dengan cara yang unik dan kreatif. Untuk mendapatkan kesan Y2K yang lebih modern, pilihan mix & match baggy jeans, baby tees, dan small bag sangat di sarankan. Selain itu Hasil Keluaran, pemilihan fashion statement yang mencolok dengan warna kontras juga menjadi pilihan tepat. Aksesoris seperti bandana, kalung choker, dan kacamata frame kecil bisa di tambahkan untuk memberikan nuansa Y2K yang lebih kuat.
Cottage Core
Cottage Core adalah trend yang terinspirasi oleh kehidupan pedesaan Eropa pada abad ke-18. Trend ini menciptakan paduan warna naturalistik dan mengutip kain serta gaya dari periode Regency dan Edwardian. Pakaian dalam tren ini biasanya terlihat sederhana dan memberikan kesan smooth.
Saat ini, Anda bisa tampil dengan gaya Cottage Core dengan menggunakan blouse atau dress bermotif bunga, dan outer panjang yang di dominasi warna khaki, umber, putih, atau steel. Lengkapi penampilan dengan aksesoris seperti HK Pools, topi jerami, pita, dan sepatu ala Victoria atau Mary Jane. Gaya ini memberikan kesan santai namun elegan, cocok untuk berbagai kesempatan santai maupun semi-formal.
Bloke Core
Bloke Core terinspirasi dari budaya Hooligan yang populer di kalangan penggemar sepak bola Inggris pada tahun 1970 hingga 1980-an, dan juga dunia musik Grime serta subkultur Casuals. Tren ini kembali populer setelah dikenalkan kembali lewat media sosial dan semakin ramai ketika Piala Dunia di Qatar pada tahun 2022. Bloke Core lebih dari sekadar tren fesyen; ini adalah simbol kecintaan dan loyalitas terhadap klub sepak bola.
Penggemar tren Joker Merah ini biasanya memakai jersey sepak bola retro dengan denim shorts atau celana longgar. Sepatu casual seperti white sneakers dan aksesoris seperti jam tangan, cincin, atau kalung melengkapi tampilan Bloke Core. Gaya ini memberikan kesan sporty dan casual, namun tetap stylish.
Berkain
Berkain saat ini sedang populer di gunakan oleh para Milenial dan Gen Z. Tren berkain kembali populer setelah tantangan di media sosial yang mendorong remaja untuk memadukan kain tradisional dengan gaya modern. Kini, tren berkain sendiri sudah lebih berkembang dengan memberikan kesan casual dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk pria, atasan bisa di ganti menjadi kaos oversize, blazer, atau rompi. Selain memadupadankan kain batik, banyak juga yang memakai modifikasi batik gaya modern, seperti atasan batik yang dipadukan dengan kemeja putih dan celana jeans. Tren ini tidak hanya menampilkan budaya tradisional tetapi juga memberikan sentuhan modern yang chic dan unik.
Kesimpulan
Gen Z mempopulerkan kembali tren fashion dari era sebelumnya sebagai bentuk ekspresi diri. Fashion jadul menawarkan cara unik dan kreatif untuk tampil berbeda, mencerminkan kepribadian dan preferensi individu. Dengan menggabungkan elemen-elemen klasik dan modern, tren fashion ini memberikan banyak ruang untuk eksplorasi dan kreativitas dalam berbusana.